Minggu, 04 Oktober 2015

Tugas Ilmu Sosial Dasar II : Individu, Keluarga dan Masyarakat

Mind Map

BAB III : INDIVIDU, KELUARGA DAN MASYARAKAT

1. PERTUMBUHAN INDIVIDU

 A. PENGERTIAN INDIVIDU
     Individu berasal dari kata latin "individuum" yang artinya tidak terbagi. Individu menekankan penyelidikan kepada kenyataan-kenyataan hidup yang istimewa dan seberapa mempengaruhi kehidupan manusia. Individu bukan berarti manusia sebagai suatu keseluruhan yang tidak dapat dibagi, melainkan sebagi kesatuan yang terbatas, yaitu sebagai manusia perseorangan. Individu adalah seorang manusia yang tidak hanya memiliki peranan khas di dalam lingkungan sosialnya,melainkan juga mempunyai kepribadian serta pola tingkah laku spesifik dirinya. 

 B. PENGERTIAN PERTUMBUHAN
     Pertumbuhan dapat diartikan sebagai perubahan kuantitatif pada materil sesuatu sebagai akibat dari adanya pengaruh lingkungan. Perubahan kuantitatif ini dapat berupa pembesaran atau pertambahan dari tidak ada menjadi tidak ada, dari kecil menjadi besar dari sedikit menjadi banyak, dari sempit menjadi luas, dan lain-lain. 

 C. FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERTUMBUHAN INDIVIDU
      a.) Pendirian Nativistik
            menurut para ahli dari golongan ini pertumbuhan individu itu semata-semata
            ditentukan oleh faktor-faktor yang dibawa sejak lahir.
      
      b.) Pendirian Empiristik dan Environmetalistik
           para ahli berpendapat bahwa pertumbuhan individu semata-mata tergantung atau
           jauh lebih menekankan pada lingkungan dan konsekuensinya.

      c.) Pendirian Konvergensi dan Interaksionisme 
           Yaitu interaksi dasar dan lingkungan yang dapat menentukan perutumbuhan
           individu. 

      d.) Tahap Pertumbuhan Individu Berdasarkan Psikologi 
           Yaitu pertumbuhan individu sejak lahir sampai dewasa atau masa kematangan.

          a.) Masa Vital (umur 0-2 tahun)
               Yaitu masa untuk mempelajari berbagai hal yang ada di dunianya karena pada
               masa itu seorang individu baru dilahirkan di dunia.
          b.) Masa Estetik (umur 2-7 tahun)
                Yaitu masa yang mempelajari panca indra pada tubuh individu tersebut.
          c.) Masa Intelektual (umur 7-13/14 tahun)
               Yaitu masa dimana sudah mulai mempelajari segala hal tentang sosialisasi dan
               mempelajarinya di lingkungan keluarga dan sekolah.
         d.) Masa Remaja (umur 13/14-20/21 tahun)
          1.) Masa Pra Remaja
                Pada masa ini timbul sifat-sifat negatif meliputi sikap negative dalam prestasi
                baik prestasi jasmani maupun mental.
          2.) Masa Remaja
               Yaitu masa dalam pembelajaran mengetahui suatu hal baik dan buruk yang
               akan menentukan pembentukan karakter dimasa yang akan dating.
          3.) Masa Usia Mahasiswa
               Disini remaja sudah dapat menguji diri lebih lanjut dalam kehidupan serta 
               menghasilkan suatu keterampilan dan kemampuan untuk membuat pendirian
               hidup.


2. FUNGSI-FUNGSI KELUARGA

 A. PENGERTIAN FUNGSI KELUARGA
      Keluarga mempunyai perannya masing-masing dalam sosialisasi di lingkungannya. Fungsi Keluarga adalah suatu pekerjaan-pekerjaan atau tugas-tugas yang harus dilaksanakan di dalam atau oleh keluarga itu.
 B. MACAM-MACAM FUNGSI KELUARGA
      a.) Fungsi Biologis
          Dengan fungsi ini diharapkan agar keluarga dapat menyelenggarakan persiapan
          persiapan perkawinan bagi anak-anaknya. Karena dengan perkawinan akan terjadi
          proses kelangsungan keturunan.
    b.) Fungsi Pemeliharaan 
         Yaitu keluarga dapat memberikan perlindungan seperti menyediakan rumah
         sebagai tempat berlindung, memelihara kesahatan dan memberikan pengamanan
         dari bahaya.
    c.) Fungsi Ekonomi 
         Berarti keluarga mempunyai kewajiban untuk memberikan kebutuhan pokok
         seperti pangan sandang dan tempat tinggal.
    d.) Fungsi Keagamaan 
         Dengan dasar pedoman Pancasila keluarga diwajibkan untuk menjalani
         dan mendalami serta mengamalkan ajaran-ajaran agama dalam
         pelakunya sebagai manusia yang taqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa.
    e.) Fungsi Sosial 
         Dengan fungsi ini diharapkan agar didalam keluarga selalu terjadi pewarisan
         kebudayaan atau nilai-nilai kebudayaan.

3. INDIVIDU, KELUARGA DAN MASYARAKAT

 A. PENGERTIAN INDIVIDU
     Individu berasal dari kata latin “individuum” artinya “yang tak terbagi”. Jadi, merupakan suatu sebutan yang dapat dipakai untuk menyatakan suatu kesatuan yang paling kecil dan terbatas. Individu bukan berarti manusia sebagai suatu keseluruhan yang tak dapat dibagi melainkan sebagai kesatuan terbatas yaitu sebagai manusia perseorangan, demikian pendapat Dr. A. Lysen.

 B. PENGERTIAN KELUARGA
     ada beberapa pandangan  atau anggapan mengenai keluarga. 
  •  Menurut  Sigmund Freud keluarga itu terbentuk karena adanya perkawinan pria dan wanita. Bahwa perkawinan itu menurut beliau adalah berdasarkan pada libido seksualis. Dengan demikian keluarga merupakan manifestasi daripada dorongan seksual sehingga landasan keluarga itu adalah kehidupan seksual suami istri.
  • Adler berpendapat bahwa mahligai keluarga itu dibangun berdasarkan pada hasrat atau nafsu berkuasa.
  • Durkheim berpendapat bahwa keluarga adalah lembaga sosial sebagai hasil faktor-faktor politik, ekonomi dan lingkungan.
  • Menurut Ki Hajar Dewantara keluarga adalah kumpulan beberapa orang yang karena terikat oleh satu turunan lalu mengerti dan merasa berdiri sebagai satu gabungan yang hakiki, esensial, enak dan berkehendak bersama-sama memperteguh gabungan itu untuk memuliakan masing-masing anggotanya.
 C. PENGERTIAN MASYARAKAT
     Masyarakat adalah suatu kelompok manusia yang telah memiliki tatanan kehidupan, norma-norma, adat istiadat yang sama-sama ditaati dalam lingkungannya. Tatanan kehidupan, norma-norma yang mereka miliki itulah yang menjadi dasar kehidupan sosial dalam lingkungan mereka, sehingga dapat membentuk suatu kelompok manusia yang memiliki ciri-ciri kehidupan yang khas.
     Golongan Masyarakat ada dua, yaitu : 

a.) Masyarakat Sederhana
    Dalam lingkungan masyarakat sederhana (primitive) pola pembagian kerja cenderung dibedakan menurut jenis kelamin. Pembagian kerja berdasarkan jenis kelamin, nampaknya berpangkal tolak dari latar belakang adanya kelemahan dan kemampuan fisik antara seorang wanita dan pria dalam menghadapi tantangan-tantangan alam.

b.) Masyarakat Maju
    Masyarakat maju memiliki aneka ragam kelomok sosial, atau lebih dikenal dengan sebuatan kelompok organisasi kemasyarakatan yang tumbuh dan berkembang berdasarkan kebutuhan serta tujuan tertentu yang akan dicapai.

          
         1.) Masyarakat non Industri
            Secara garis besar, kelompok nasional atau organisasi kemasyarakatan non industri dapat digolongkan menjadi dua golongan, yaitu kelompok primer dan kelompok sekunder.


                 Kelompok primer
   Dalam kelompok primer, interaksi antar anggota terjalin lebih intensif, lebih erat, lebih akrab. Dikarenakan para anggota kelompok sering berdialog, bertatap muka, sehingga mereka mengenal lebih dekat, lebih akrab. Dalam kelompok-kelompok primer bercorak kekeluargaan dan lebih berdasarkan simpati. Pembagian kerja atau pembagian tugas pada kelompok menerima serta menjalankan tugas tidak secara paksa, lebih dititik beratkan pada kesadaran, tanggung jawabpara anggota dan berlangsung atas dasar rasa simpati dan secara sukarela. Contoh-contoh kelompok primer, antara lain : keluarga, rukun tetangga, kelompok belajar,kelompok agama, dan lain sebagainya.

 - Kelompok sekunder
    Antara anggota kelompok sekunder, terpaut saling hubungan tak langsung,formal, juga kurang bersifat kekeluargaan. Oleh karena itu, sifat interaksi, pembagian kerja antar anggota kelompok di atur atas dasar pertimbangan pertimbangan rasional. Obyektif.Para anggota menerima pembagian kerja/tugas atas dasar kemampuan : keahlian tertentu, disamping dituntut dedikasi. Hal-hal semacam itu diperlukan untuk mencapai target dan tujuan tertentu yang telah diplot dalam program-program yang telah disepakati. Contoh-contoh kelompok sekunder, misalnya : partai politik, perhimpunan serikat kerja/serikat buruh, organisasi profesi dan sebagainya.

     2.) Masyarakat Industri

Jika pembagian kerja bertambah kompleks, suatu tanda bahwa kapasitas masyarakat semakin tinggi. Solidaritas didasarkan pada hubungan saling ketergantungan antara kelompok-kelompok masyarakat yang telah mengenal pengkhususan. Otonomi sejenis, juga menjadi ciri dari bagian atau kelompok-kelompok masyarakat industri. Otonomi sejenis dapat diartikan dengan kepandaian/keahlian khusus yang dimiliki seseorang secara mandiri, sampai pada batas-batas tertentu.


4. HUBUNGAN ANTARA INDIVIDU, KELUARGA DAN MASYARAKAT

 A. MAKNA INDIVIDU
    Manusia adalah makhluk Individu. Makhluk individu berarti makhluk yang tidak dapat dibagi-bagi, tidak dapat dipisah-pisahkan antara jiwa dan raganya. Kegiatan manusia sehari-hari merupakan kegiatan seluruh jiwa raganya. Bukan hanya kegiatan alat-alat tubuh saja, atau bukan hanya aktivitas dari kemampuan jiwa satu persatu terlepas daripada yang lain. Pendapat lain bahwa manusia sebagai makhluk individu tidak hanya dalam arti makhluk keseluruhan jiwa raga, melainkan juga arti bahwa tiap-tiap orang itu merupakan pribadi (individu) yang khas menurut corak kepribadiannya, termasuk kecakapan-kecakapan dan kelemahannya.

 B. MAKNA KELUARGA
     Keluarga adalah kelompok primer yang paling penting dalam masyarakat. Keluarga merupakan sebuah grup yang terbentuk dari perhubungan laki-laki dan wanita. Jadi keluarga dalam bentuk yang murni merupakan satu kesatuan sosial ini mempunyai sifat-sifat tertentu yang sama, dimana saja dalam satuan masyarakat manusia.

 C. MAKNA MASYARAKAT
    Dalam arti luas masyarakat dimaksud keseluruhan hubungan-hubungan dalam hidup bersama tidak dibatasi oleh lingkungan, bangsa, dan sebagainya, atau dengan kata lain : kebulatan dari semua perhubungan dalam hidup bermasyarakat. Dalam arti sempit masyarakat dimaksud sekelompok manusia yang dibatasi oleh aspek-aspek tertentu, misalnya territorial, bangsa, golongan, dan sebagainya.

5. URBANISASI DAN URBANISME
    
   Urbanisasi adalah suatu proses berpindahnya penduduk dari desa ke kota atau dapat pula dikatakan bahwa urbanisasi merupakan proses terjadinya masyarakat perkotaan. Proses urbanisasi dapat terjadi dengan lambat maupun cepat, tergantung daripada keadaan masyarakat yang bersangkutan. Proses tersebut terjadi dengan menyangkut Dua aspek, yaitu : 
  • Perubahan masyarakat desa menjadi masyarakat kota
  • bertambahnya penduduk kota yang disebabkan oleh mengalirnya penduduk yang berasal dari desa-desa.

Sehubungan dengan proses tersebut, maka ada beberapa sebab yang mengakibatkan suatu daerah tempat tinggal mempunyai penduduk yang baik. Artinya, sebab suatu saerah mempunyai daya tarik sedemikian rupa, sehingga orang-orang pendatang semakin banyak.


Sumber : 
https://faisaladamsyah.wordpress.com/2013/10/28/individu-keluarga-dan-masyarakat/
http://anam1506.blogspot.co.id/2014/11/bab-3-individu-keluarga-dan-masyarakat.html

Tidak ada komentar: